Pepperlunch
adalah sebuah restoran cepat saji yang berasal dari Jepang. Di Indonesia,
restoran ini dibawa ‘masuk’ ke Indonesia oleh boga group. Group yang membawa
masuk juga beberapa restoran dengan harga yang cukup mahal di Indonesia,
seperti paradise dinasty, ten ten, bakerzin dan lain – lain.
Karena asalnya
dari Jepang, makanan yang dijual di pepperlunch pun adalah makanan – makanan
masakan Jepang. Bukan ramen, udon, atau sushi, tapi pepperlunch menjual makanan
cepat saji yang disajikan secara ‘do it yourself”. Maksudnya? Jadi nanti kita
diberi makanan yang masih mentah di atas sebuah hot plate, lalu kita akan
memasaknya sendiri.
Hot plate yang
digunakan oleh pepperlunch bukan sembarang hot plate ya, tapi hot plate yang
digunakan adalah iron plate yang telah dipanaskan pada suhu 260 derajat selama
70 detik dengan menggunakan kompor elektromagnetik khusus yang telah dipatenkan
oleh pemilik pepperlunch di Jepang. Setelah dipanaskan, hot plate akan tetap
panas pada suhu 80 derajat selama kurang lebih 20 menit. Dalam jangka waktu 20
menit itulah kita akan memasak makanan kita sehingga makanan termasuk daging
yang diletakkan di atas hot plate akan matang namun tetap juicy.
Di atas meja
juga disediakan garlic sauce dan honey sauce untuk kita tambahkan ke makanan
kita. Lalu berapa banyak saus itu harus dimasukkan ke makanan kita? Nah
disitulah serunya. Kan kita yang memasak, jadi ya suka – suka kita dong mau
kasih saus berapa banyak. ‘Sizzling It Your Way’, itulah motto mereka.
Range harga
makanan di pepperlunch mulai dari 50,000 rupiah. Selain menu utama, pepperlunch
juga menyediakan berbagai dessert dan puding.
Menu favorit
saya adalah beef pepper rice (harganya sekitar 70ribu). Kenapa? Karena saya
sangat suka nasi goreng, dan beef pepper rice rasanya mirip dengan nasi goreng
daging, hehe. Saya suka menambahkan telur ke dalam beef pepper rice saya.
Selain telur, ada juga keju yang bisa kamu tambahkan ke makanan kamu.
ini enaaaakkkk!!! |
Pada kesempatan
lain, dengan menggunakan voucher dari groupon saya mencoba menu lain, yaitu
hamburg steak with egg yang harga aslinya sekitar 90ribu. Ada pilihan tambahan
saus (di luar saus yang disediakan di meja) yaitu brown sauce dan saus lain
(yang saya lupa namanya). Namun, karena menggunakan voucher dari groupon saya
hanya boleh mendapat saus yang saya lupa namanya tadi itu. Gagal lah mencoba brown
sauce yang katanya enak itu.
nasi disajikan dalam mangkuk terpisah |
Yang saya benci
dari hamburg steak with egg ini adalah tauge nya. Huhu, aneh kan ya steak kok
sayurnya tauge? Aihh.. orang Jepang ini aneh – aneh aja deh. Tapi daging
hamburgnya enaaaaakkkkk. Selain ilfil dengan taugenya, yang membuat saya tetap
lebih suka dengan beef pepper rice adalah karena harganya lebih murah
untuk menu hamburg steak with egg ini nasinya tidak disajikan di atas hot
plate, tapi di sebuah mangkuk terpisah. Nah, padahal nikmatnya pepeerlunch ini
adalah ketika kamu mengaduk – aduk nasi dengan lauk dan saus di atas hot plate
ini.
Karena penasaran
dengan brown sauce yang katanya enak itu, maka pada lain kesempatan saya
mencoba sebuah menu yang ternyata adalah menu baru pepperlunch, yaitu cheese
omelette. Cheese. Omelette ini bahkan belum masuk di webnya pepperlunch loh. Harganya sekitar 90ribu. Cheese omelette ini
disajikan dengan dua pilihan sauce, yaitu curry sauce dan brown sauce. Ketika mencoba
menu ini, teman makan saya mencoba dengan curry sauce, jadi lengkaplah saya
bisa mencoba cheese omelette dengan dua pilihan saus yang berbeda.
ini juga enakkk... creamy dan cheesy |
Kita mulai dulu
dengan curry sauce ya. Curry saucenya curry banget. Rempahnya sangat terasa. Untuk
orang – orang yang menyukai curry sauce mungkin akan menyukai saus ini. Tapi kara
saya memang tidak suka dengan rasa curry, maka saya tidak suka sekali dengan
saus ini, menurut saya enegh.
Lalu bagaimana
dengan brown saucenya? Brown sauce enak, creamy sekali. Cocok sekali
dipasangkan dengan omelette yang diatasnya telah diberi melted cheese. Dan daging
hamburgnya, jangan diragukan lagi lezatnya. Ohya, di menu ini tidak ada
sayurnya sama sekali, jadi nasinya diletakkan di atas hot platenya langsung, bukan
di mangkuk terpisah.
ini brown suacenya |
Selain tiga
menu di atas, saya juga pernah mencicipi dua menu lain yang dipesan oleh teman
saya, yaitu double salmon teriyaki dan pasta aglio olio. Menurut saya saus
teriyakinya kurang enak, masih lebih enak saus teriyaki buatan sendiri dengan
menggunakan saori, hehe. Ditambah lagi saya memang kurang menyukai salmon, jadi
menu yang satu itu tidak menarik untuk saya. Pastanya enak sih, tapi saya
merasa ada yang kurang pas ketika pasta harus dicampur dengan garlic sauce dan
honey sauce.
Side dish yang
pernah saya coba adalah miso soup. Saya membeli sepaket dengan minuman, jadi
harganya hanya 19ribu termasuk minuman. Sup misonya enak. Gurih dan rumpul
lautnya banyak. Selain itu ada entah apa ya namanya, mungkin semacam kembang
tahu. Tapi pas sekali rasanya memakan beef pepper rice dengan sup miso ini.
Dessert yang
pernah saya coba adalah hazelnut mousse dan red velvet moeusse. Dua – duanya saya
beli karena mousse itu adalah sepaket dengan menu utama dalam voucher groupon yang
saya beli. Dua dessert ini rasanya biasa saja, tidak ada yang spesial.
Dan yang paling penting adalah, apakah pepperlunch halal? Well, pepperlunch memang belum mengantongi sertifikat halal dari MUI. tapi dari beberapa blog yang juga pernah merivew tentang pepperlunch, ada seorang blogger yang temannya bekerja di pepperlunch, dan temannya itu mengatakan bahwa menu di pepperlunch ini halal. Ya memang, semua menu di pepperlunch tidak menggunakan daging babi, tapi butter yang digunakan dalam pepperlunch tetap perlu kita waspadai.
Okedeh, itu
review saya terhadap beberapa menu yang pernah saya coba di pepperluch. Mungkin
kalau suatu saat nanti saya mencoba menu lain, saya akan update lagi. Rekomendasi
saya, tentu saja beef pepper rice.