Label

Jumat, 11 September 2015

SING MALAY TRIP – DAY 1&2 PART 2 : SINGAPORE – MASJID SULTAN, ARAB STREET, GARDEN BY THE BAY




Sepulangnya dari chinese garden, saya dan teman seperjalanan saya kembali ke hostel untuk check in, mandi dan istirahat. Sebelumnya kami mampir dulu di masjid Sultan, yang merupakan masjid terbesar di Singapore, untuk sholat.



Masjid ini cukup ramai. Selain karena masjid terbesar di Singapore, lokasi masjid yang berada di area penginapan backpaker membuat masjid ini dan sekitarnya tidak pernah sepi. Tepat di belakang masjid Sultan ada deretan toko – toko souvenir dan tempat makan yang tidak pernah sepi. Berada di area arab street dan sekitarnya ini, membuat saya lupa kalau saya sedang berada di Singapore, karena bangunan- bangunannya yang timur tengah banget.

The Sultan Mosque is the biggest mosque in Singapore. It is located in one of backpaker area in Arab street. Near the mosque, there are a lot of backpaker hostel, bar, coffe shop, restaurant, and souvenir store. Beeing here makes me forget that I am in Singapore.

mas bulenya ganteng, hehe...



Karena hari semakin siang, kami memutuskan untuk makan. Pilihan jatuh pada nasi lemak. Harganya murah, hanya sekitar SGD5.



Setelah makan kami mampir dulu ke Malay Heritage Centre. Ketika itu masuknya gratis karena sedang promo. Di dalamnya terdapat sejarah berdirinya Singapore. Bagi yang penasaran seperti apa Singapore di masa lampau, harus banget masuk ke sini.



Setelah itu, kami langsung ke hostel untuk check in. lalu kami mandi dan tidur siang. Mata ini rasanya berat sekali, karena ketika di bandara semalam, saya tidak terlalu bisa tidur.

Hostel tempat saya menginap bernama shophouse the social hostel. Alamatnya di arab street no 48. Lokasinya sangat strategis, di salah satu jantung area backpaker singapore. Di sini tidak pernah sepi. Sepanjang mata memandang, semuanya turissss. Segala fasilitas pun lengkap. Dengan dengan masjid, ada banyak bar, coffee shop, tempat makan, tempat nongkrong, dan tempat orang – orang berjualan cindera mata. Bahkan ada tutti fruti juga loh di sini.



Walaupun lokasinya sangat strategis, harganya murah. Saya mendapat 1 tempat tidur di asrama perempuan berisi 12 tempat tidur seharga SGD22 untuk satu malam. Kalau mau di asrama campuran, pasti bisa lebih murah lagi.

Asrama perempuan berada dilantai 4 kalau tidak salah. Di lantai tersebut ada 2 kamar asrama perempuan. Satu berisi 12 tempat tidur,satu berisi 8 tempat tidur. Di lantai itu ada 3 kamar mandi. Masuk ke dalam area asrama perempuan harus menggunakan kunci, jadi bisa dibilang di dalam asrama tersebut aman buat yang mau melepas kerudung. Karena isinya benar – benar perempuan semua kok. Jadi kalau mau ke kamar mandi pun tidak perlu repot memakai kerudung.

Di depan kamar mandi ada sebuah cermin besar. Jadi penghuni asrama bisa dandan cantik di situ. Ada hair dryer dan setrika juga. Cukup lengkap lah untuk sebuah hostel.

Social room ada di lantai 6. Di sana juga ada rooftop. Sarapan sambil menikmati pemandangan dari atas sana juga menyenangkan. Dan yang paling penting, di sana juga ada ruangaan dengan 3 komputer yang bisa digunakan untuk browsing sepuasnya dan bisa juga untuk memindah foto dari kamera ke flashdisk. Oh iya, wifi terdapat di seluruh area hostel, daaaannn kencaaaaaanngg!!! Ada bule cewek yang video call-an dengan cowoknya, dan lancar – lancar saja tuh. Sedangkan saya mencoba bbm voice dengan keluarga di Indonesia, nyaris tanpa gangguan. Kereeeenn sekali internet di Singapore ini.







Malamnya, kami pergi ke garden by the bay. Kami hanya jalan – jalan di area luarnya saja (biar gratis). Sebenarnya saya ingin naik ke OCBC sky bridge, tapi sayang saya datang terlalu malam karena jam 9 malam loket pembelian tiket ke skybridge sudah ditutup. Akhirnya kami hanya bisa menikmati pertunjukannya saja.

Garden by the bay is a garden with some giant tree full of lamps. There’s a light show everu night, in 19.45 and 20.45. There’s no entrance ticket if you just walking around in the area. But there’s a dome and OCBC skybridge that required entrance ticket. But walking around in this area creates enough fun for me.



Pertunjukan apa sih? Jadi, setiap hari di jam 19.45 dan jam 20.45 lampu di giant tree di garden by the bay ini akan berubah – ubah warna, diiringi dengan musik. Semacam light show begitu lah. Bagus kok. Untuk sebuah pertunjukkan gratis, light show ini bagus sekali. 





my favorit picture..





 
Di jalan menuju garden by the bay, kita bisa melihan marina bay sands di malam hari.




Tidak puas rasanya mengunjungi garden by the bay kali ini. Saya masih penasaran dengan OCBC skybridge. Dan sebenarnya saya juga penasaran dengan dome-nya. Lain kali apabila ada kesempatan ke Singapore, garden by the bay adalah wishlist saya.

NB : cara menuju garden by the bay dari stasiun bugis adalah naik mrt bukit timah line ke arah promenade, dan turun di promenade. Kemudian lanjut naik down town line ke bayfront. Dari stasiun bayfront ada petunjuk yang bisa diikuti untuk pergi ke garden by the bay.

To reach garden by the bay from bugis station : choose bukit timah line to promenade. Frome promenade take mrt down town line to bayfront station. There’s a lot of direction to garden by the bay tha you can follow in bayfront station.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar