Label

Jumat, 11 September 2015

SING- MALAY TRIP - DAY 1&2 PART 1 : SINGAPORE – CHINESE GARDEN




Ini adalah posting pertama saya tentang wisata ke luar negeri. Dan ini pun memang perjalanan pertama saya ke luar negeri. Saya selalu iri ketika membaca tulisan tentang backpaker ke luar negeri. Ingin saya meniru mereka, tapi nyali saya selalu ciut. Lalu kemudian saya menemukan teman yang mau pergi bersama untuk wisata ke Singapura dan Malaysia. Jadilah dengan penuh semangat saya segera mencari tiket (murah) untuk pergi ke sana. Dan alhamdulillah, memang saya mendapat tiket murah. Saya mendapat tiket Jakarta – Singapore menggunakan maskapai Jetstar seharga IDR 399,100 dan tiket Kuala Lumpur – Jakarta dengan menggunakan maskapai Malindo Air seharga IDR 244,000.

Total saya pergi selama 10 hari, dari hari Sabtu hingga ke hari Senin minggu depannya. Namun, waktu efektif untuk berjalan – jalan hanya 8 hari. Karena penerbangan yang saya gunakan ke Singapore adalah penerbangan malam jam 22.30, sehingga saya baru dapat memulai wisata saya di hari Minggunya. Sedangkan untuk tiket pulang, saya menggunakan penerbangan jam 11.25, dan pastilah paginya sudah tidak sempat lagi jalan – jalan. Membuang waktu? Yahh.. namanya juga tiket murah. Semua adalah pilihan, hahaha…

Setibanya saya di Changi, waktu menunjukkan pukul 00.30. Saya inget saya pernah membaca bahwa penumpang yang tidak transit dilarang untuk bermalam di Changi Airport, namun banyak orang yang melakukannya sambil berharap tidak ada petugas yang berpatroli. Namun saya lupa, kucing- kucingan dengan petugas itu dilakukan setelah pemeriksaan imigrasi atau sebelumnya. Dan karena kemudian kami (saya dan teman seperjalanan) menemukan tempat yang PW untuk tidur, jadilah kami tidur disana. Dan jangan ditiru yaaa.. karena ketika pemeriksaan imigrasi keesokan harinya, saya dimarahi oleh petugas imigrasi. Jadi kalopun kamu ingin bermalam di bandara, lakukan setelah pemeriksaan imigrasi.

Tempat PW yang kami maksud adalah ruang tunggu yang sangat luaaasss. Yang membuat kita bisa tidur nyenyakkk… Asal tidak tiba – tiba dibangunkan oleh petugas bandara.


 
di sini ada kursi panjang, jadi bisa tidur sambil selonjoran. depannya tv lagi....

tidur di bawah juga asyik, karena karpetnya hangat

tidak semua colokan berfungsi, jadi harus nyari - nyari dulu





Sekeluarnya dari bandara kami menuju penginapan. Jadi kami pergi ke terminal 3 untuk naik mrt ke tanah merah. Dari tanah merah kami naik mrt ke arah Joo Koon, dan turun di stasiun bugis.

Sebelumnya kami sudah boking 2 tempat tidur di shophouse the social hostel melalui booking.com. Sebenarnya dari pihak hostel, telah mengirimkan email petunjuk arah menuju hostel dari bugis mrt station. Tapi dasar kami adalah 2 cewek yang tidak pandai membaca peta, jadilah kami nyasar 2 kali. Kami baru berhasil menemukan hostel tersebut jam 10.00 setelah bertanya sana sini.

Jadi dari bugis mrt station, untuk menuju shophouse the social hostel ini, kami keluar lewat exit H. setelah itu dari arah pintu keluar kami berjalan ke arah kanan (melewati raffles hospital) sampai di perempatan jalan. Setelah itu belok kanan dan berjalan terus lurus sampai menemukan perempatan lagi. Dari perempatan situ, saya belok kiri, dan berjalan ke arah masjid Sultan. Dari situ saya belok kanan di arab street, lalu saya mencari nomor 48. Disitulah hostel kami.





Setibanya di hostel, ternyata kami tidak bisa melakukan early check in, karena hostel sedang penuh. Akhirnya kami hanya menitip koper dan pergi untuk berjalan – jalan. Sebelumnya kami mencari tempat untuk sarapan dulu. Dan pilihan kami jatuh pada nasi briyani di salah satu restoran di Arab Street.





Nasi briyani ini porsinya besar. Saya dan teman saya memutuskan membeli satu porsi untuk dimakan berdua. Harganya sekitar SGD7. Dan sepertinya di restoran tersebut adalah hal biasa untuk membeli 1 porsi makanan untuk dimakan berdua. Karena pelayan restorannya bertanya “one briyani rice for 2 person?” dan ketika saya mengatakan iya, dia memberikan kami 2 piring kosong, dan tak lama kemudian nasi briyani porsi besar ini datang.

Jangan tanyakan pada saya rasa nasi briyani ini. Saya khawatir pendapat saya tidak objektif, karena pada dasarnya saya tidak suka makanan india dan makanan arab. Tapi yang jelas saya masih sanggup untuk memakan nasi briyani ini. Berbeda dengan curry yang saya tidak sanggup sama sekali untuk memakannya.

Setelah selesai makan kami melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan pertama kami. Karena kami sempat nyasar 2x ketika menuju hostel tadi, jadinya jadwal jalan – jalan kami berantakan. Seharusnya siang itu kami pergi ke chinese garden lalu dilanjutkan ke botanical garden. Namun hal tersebut tidak memungkinkan lagi, sehingga kami harus memilih salah satu. Dan kami memilih chinese garden.

Dari bugis mrt station, kami harus naik jalur east west line ke arah Jo Koon, dan berhenti di stasiun chinese garden. Dari sana kami ikuti saja orang – orang berjalan, karena kami yakin mereka pasti mau ke chinese garden. Dan setelah berjalan sekitar 15 menit sampailan kami di kompleks chinese garden.
 
How to get to chinese garden? From bugis mrt station, choose east west line mrt to Joo Koon, and stop at chinese garden station. Chinese garden is about 15 minutes walk. There’s no entrance fee to go inside chinese garden. Beside chinese garden, there’s also japanese garden connected with a bridge to chinese garden.

Masuk ke chinese garden itu gratis. Waktu saya ke sana, banyak sekali orang – orang Indonesia yang kesana, orang – orang Jawa tepatnya, terlihat dari bahasa mereka yang medhok (seperti saya, hehe). Sepertinya mereka adalah orang – orang Indonesia yang tinggal di Singapura, karena mereka membawa karpet dan makanan untuk piknik di chinese garden ini.





Jadi selain chinese garden, disana juga ada japanese garden. Dua garden ini dihubungkan dengan jembatan. Tapi menurut saya, japanese gardennya kurang terawat. Terkesan berantakan.

Begitu masuk ke kompleks chinese garden ini, langsung keliatan 7 storey pagoda, yang memang merupakan pagoda paling besar di chinese garden ini.

7storey pagoda is the biggest pagoda in chinese garden, that consists of 7 floors. Don’t hesitate to go up there, to enjoy the cool air and beautiful scenery up there.






Pagoda ini terdiridari 7 lantai. Sempatkan untuk naik ke atas dan melihat pemandangan dari atas. Anginnya sejuk, dan pemandangannya bagus.



Di sebelahnya, ada patung 8 heroes. Tapi nggak semua patung, saya foto…




 Ini adalah jembatan yang menghubungkan chinese garden dengan japanese garden..





Di depan bonsai garden..


Yang ini entah dimana.. lupa, hehe..


Yang ini twin pagodas.. Seperti pagoda terapung. Ketika saya mendekat, sedang ada perempuan berbaju tradisional china yang entah sedang apa.





Sepertinya ini di depan garden courtyard.


Dan ini adalah white rainbow bridge..


Bagus kan? Chinese garden ini memang kurang populer di kalangan turis Indonesia, karena lokasinya yang agak jauh. Waktu saya cerita kepada penghuni hostel yang lain bahwa saya pergi ke chinese garden, mereka terkejut. Karena menurut mereka itu cukup jauh. Tapi dengan adanya mrt yang cepat dan nyaman, ditambah stasiunnya benar – benar dekat dengan lokasi chinese garden ini, menurut saya jarak bukan masalah kok. Tiga puluh menit saja dari stasiun bugis.


Notes : kindly check my other blog  here




Tidak ada komentar:

Posting Komentar